Selasa, 28 Januari 2020

Monas Jakarta - Wisata Murah Meriah

Baca Juga


Beberapa hari ini kita dihebohkan oleh berita penahanan Anas oleh KPK. Anas ditahan atas dugaan korupsi kasus hambalang dan beberapa kasus lainnya. Salah satu pernyataan Anas yang sangat menggelitik dan membuat panas orang-orang yang kontra dengan Anas adalah "Bila Anas korupsi 1 rupiah pun, silahkan gantung Anas di Monas." 

Hal ini telah memancing reaksi publik. Publik mulai membayangkan dan menggambar berbagai karikatur seputar Anas dan Monas. Banyak juga bermunculan anekdot dan pelesetan pengertian ucapan Anas, yang tentunya membela Anas, seperti : "Silahkan gantung Anas di Monas tapi talinya 2 kali lebih panjang dari tugu monas, sehingga Anas boleh memandang Monas dari bawah" atau yang lebih ekstrim  "Boleh Gantung Anas di Monas, tapi di Pohon Tauge" .... Olalaa


Ngomong-ngomong mengenai Monas .... Siapa sih yang tidak mengenal Monas ?? Masyarakat Indonesia tentunya sudah mengenal Tugu Monas atau Tugu Monumen Nasional. Tahukah anda melalui beberapa survey,  ternyata banyak orang asli Jakarta yang belum pernah masuk ke Monas, apalagi naik sampai  ke atas tugu ? Olalaaa ...

Sebagian orang Jakarta cuma pernah lewat di jalan-jalan sekitar Monas atau berada di stasiun kereta api gambir yang berada di samping Monas. Sedangkan untuk masuk banyak yang belum pernah. Mungkin karena mereka berpikir Monas kan deket, kapan-kapan juga bisa didatangin. Nah kapan-kapannya ini yang membuat mereka terlena untuk menikmati keindahan Monas. Salah seorang teman saya, pernah keceplosan dari lahir hingga besar di Jakarta, baru di usia ke  30  akhirnya menginjak Monas. Itupun diajak pacarnya. Kalo dia masih jomblo, tentunya sampai sekarang dia belum nginjak yang namanya Monas ... xixixixi

Tugu Monas yang terletak di tengah lapangan Merdeka - Jakarta Pusat ini adalah salah satu monumen kebanggaan bangsa Indonesia. Tugu Monas dibangun pada tahun 1961 dan dilanjutkan kembali tahun 1969 dan selesai pada tahun 1975 yang langsung dipimpin oleh presiden RI. Monas mengambil perencanaan konstruksi dan material dalam negeri juga bantuan dari luar negeri seperti Jerman Barat, Jepang, Italia dan Prancis. 

Tinggi Monas adalah 132 m (433 kaki). Monumen ini didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan Rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Tugu yang dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan bangsa Indonesia yang menyala-nyala. Monumen ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu : 
  • Pintu Gerbang Utama
  • Ruang Museum Sejarah
  • Ruang Kemerdekaan
  • Pelataran Cawan
  • Puncak Tugu
  • Api Kemerdekaan 
  • Badan Tugu
Monas memancarkan pengaruh dan daya tariknya kepada siapa saja dari pagi hari hingga malam hari. Pada pagi hari di Monas, warga jakarta sering menggunakannya sebagai tempat untuk senam, berolahraga maupun latihan baris-berbaris ataupun latihan upacara bendera. Dari pagi hingga sore hari, pengunjung dapat berwisata ke dalam tugu Monas yang dibuka mulai pukul 08.00 - 16.00 wib. Harga tiket untuk anak-anak 2000 rupiah, pelajar / mahasiswa 3000 rupiah dan Dewasa 10.000 rupiah. Dari atas monas anda dapat melihat hiruk pikuk kota Jakarta, Jakarta Old Town, Mesjid Istiqlal, Gereja Cathedral, Museum Nasional dan bangunan - bangunan tinggi lainnya, melalui teopong dengan membayar koin seharga 2000 rupiah. Saat anda berada di atas puncak tugu atau di bawah patung emas, anda berada di ketinggian 115 m. 

Pada saat sore dan malam hari, anda dapat berwisata murah meriah dengan menggelar tikar di lapangan dan menikmati suasana monas. Monas merupakan paru-paru kota Jakarta karena ditumbuhi ribuan pohon dari yang kecil hingga besar. Hampir setiap malam Monas ramai dikunjungi oleh warga jakarta, pendatang bahkan pedagang-pedagang yang mengais rezeki. Terkadang juga di malam hari sering diadakan panggung hiburan yang mendatangkan artis-artis nasional. 

Pada saat malam hari di Monas, anda dapat berwisata dalam hembusan angin sepoi-sepoi bersama teman, pacar maupun keluarga. Aneka makanan dan minuman, pijat refleksi juga disediakan di sana. Sehabis itu anda juga bermain layangan, otoped, sepeda, naik dokar yang banyak disewakan. Anak-anak juga senang maen ke monas, bisa berlari-larian, jalan-jalan, nonton akrobat, bertemu ondel-ondel. Selain itu anda juga dapat berbelanja kaos-kaos Monas dan pernak-pernik lainnya. 

Namun saya ingatkan, bila ke Monas jangan lupa bawa payung atau jas hujan. Bila hujan datang, tidak ada tempat berteduh yang nyaman. Semua orang akan berlari menghindari lapangan terbuka. Bila anda datang membawa rombongan keluarga, hati-hati jangan sampai lepas kontrol terhadap anak dan barang ... Olalaa :)

Artikel dikutip  dari berbagai Sumber

5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Reportase bagus Yuli. Saya bisa membayangkan suasana Monas, tentu tanpa Anas yang tergantung di tiang Monas, dari tulisan ini. Saya sendiri belum pernah masuk area Monas. Saya hanya lihat dari luar pas lewat aja atau lihat pada foto berita, termasuk di tulisan ini. Wah, kayaknya perlu sesekali ke sana ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama donk dgn teman saya yang asli jakarta ... di usia 30 baru masuk monas .... hehehe ... Kalo ada waktu, masuklah berkunjung ke monas .. :)

      Hapus
  3. Dulu Monas adalah merupakan bangunan yang terlihat paling tinggi di Jakarta,. Namun sekarang monas kalah dengan bangunan-bangunan gedung baru yang lebih tinggi. Kayaknya perlu di renov lagi tu monas dibuat yang lebih gede dan tinggi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah ide bagus tuh mas ...
      perlu di publikasikan di pojok media
      saya dukung dah .... ^_^

      Hapus